Kamu.... entahlah
apa yang harus aku katakan. Mungkin aku hanya bisa menahan air mata yang
seharusnya tak mampu lagi untuk aku bendung, aku cuma ga ingin kamu melihatku
lemah disini. Rasanya aku ingin memelukmu, bersandar dan menghempaskan semua
rasa ini, rasa yang entah apa namanya yang ku rasa begitu sia-sia untuk ku
simpan dan begitu bodoh untuk ku lepaskan. Ingatkah kamu? Saat pertama kali
kita bertemu? Ku rasa, kamu pasti tak pernah menyadari keberadaanku saat itu.
Sampai saat ini, aku masih belum bisa menjelaskan peran pentingmu yang
berpengaruh besar dalam kehidupanku sekarang. Dan otakku hanya berusaha untuk
menjawab semua pertanyaan-pertanyaan bodoh mengapa aku membiarkan ini terjadi
sementara hatiku tak sanggup lagi untuk merasakannya.
Aku lelah, aku
ingin menyendiri. Aku hancur, aku tak bisa kembali kemasa lalu.
Pertemuan yang tak
pernah aku harapkan, kamu yang memberikanku kekuatan baru, mengubah hidupku,
mewarnai hari-hari kelabuku. Tanpa peduli bagaimana kamu yang dulu, aku hanya
melihat siapa kamu yang sekarang. Begitu juga kamu, kamu membuatku seperti
seseorang yang sempurna, kamu menjadikanku nyata. Hari-hari terasa seperti tak
terkendali, waktu berputar begitu cepat dan aku tak ingin membiarkan waktu
indahku bersamamu berlalu, terbuang sia-sia. Aku hanya terdiam. Aku diam
memerhatikanmu yang tak lagi seperti dulu. Bukan, kurasa aku yang salah, aku
yang membiarkanmu terlalu jauh melangkah. Aku takut, iya...aku takut kamu
pergi, tapi kegoisan ini menghalangiku. Aku egois, Aku hanya ingin memintamu
kembali tanpa perlu aku menangis menahan langkahmu pergi.
“sayang, aku pergi
besok.”
“iya, kamu cepet
balik”
Sebodoh itukah
percakapan kita? Ya aku bodoh, sekali lagi aku bodoh! Percakapan itu selalu
terngiang-ngiang. Dadaku terasa sesak, setiap kali teringat kata terakhirmu
diujung pertemuan terkahir kita hari itu. 'tidakkah kamu akan merasa
kehilanganku,nanti?' Iya! Aku kehilangan dan aku menyesal! Kamu gak tau apa
yang ada didalam hati ini, bukan? Kamu sayang aku? mungkin aku jauh lebih
sayang kamu, lebih dari bagaimana kamu menyayangi aku. Lantas, haruskah aku kehilangan orang yang
kusayang untuk kesekian kalinya?
"adaikan waktu
dapat kembali berputar, kemasa itu, pasti tak akan pernah ku sia-sia kan kamu,
sedetik pun"
Ya... Mungkin
itulah kata-kata yang selalu aku ucapakan tiap kali aku menangis. Menangis,
saat aku menyadari titik kesalahanku.
Ketika kalian
memiliki seseorang yang kalian sayangi, sayangilah dia sepenuh hati. Mungkin,
tak perlu menjukan rasa sayang itu terlalu berlebihan cukup mengungkapkannya
lewat kata-kata atau bahkan lewat tindakan. Jagalah dia selagi kamu masih bisa
menjaganya. Sebelum semuanya terlambat dan menyesal ketika dia udah gak ada
lagi disamping kita, selamanya.
seseorang akan terasa sangat berharga
ketika kita telah kehilangannya
Reni~
0 komentar:
Posting Komentar