Selamat pagi KAMU si penyuka warna kuning{}{}
Aku gak ngerti gimana caranya ya,
terkadang kamu bisa terlalu sibuk perhatian ke aku. Oke, aku gak nuntut kamu
buat itu. Aku juga gak tau kapan perasaan ini dateng dan tiba-tiba aja nguasain
alam bawah sadar aku. Aku cuma tau, kamu sekarang yang mengisi separuh hidup
aku. Ihiwww.
Aneh ya, kenapa sih kita gak bisa
mengarahkan sendiri kemana hati kita berlabuh? Kenapa perasaan itu tiba-tiba
dateng aja sok tau dan gak bisa dengan mudah kita singkirin. Aku tuh takut,
takut salah orang. Takut kalo apa yang aku alamin ini tuh cuma ilusi belaka.
Kadang nyaman, kadang mengkhawatirkan.
Gak ada yang bisa menolak apa
yang udah Tuhan gariskan bukan? Jadi, apa ini semua hanya untuk persinggahan
aja?
Terlepas dari pertanyaan itu, aku
cuma percaya apa yang telah Tuhan beri pasti adalah apa yang kita butuhkan.
Jadi, kalo sekarang Tuhan kasih kamu buat aku itu tandanya aku butuh kamu atau
kita saling membutuhkan? :)
Kita berbeda. Tapi perbedaan itu
bukan untuk dipisahkan melainkan untuk dihargai.
Tapi pertanyaan terpenting adalah
apakah kamu akan menepati segala janji-janji yang telah kamu, aku, kita buat?
Kita gak bisa dengan mudah ngelupain janji gitu aja. Terkadang, jannji adalah
bukti bahwa kita masih dan sedang “berjuang” untuk menuju apa yang akan kita
tuju. Walau terkadang tujuan itu hanya menjadi sebuah persinggahan sementara
yang harus kita pijaki sampai akhir nanti? Dan, entah sampai dititik mana
tujuan itu akan terhenti dan melebur begitu saja.
Kamu terlalu banyak diam, diam
dalam perasaan kamu sendiri. Kadang kamu gak tau harus maju, mundur, atau yaaa
tetap berdiam disitu. Kamu sempet bilang gak pernah mau bahas masalalu kamu.
Mungkin masalalu kamu terlalu menyakitkan untuk menjadi topic bahasan kita. Aku
rindu saat kita saling tengkar, saat aku sudah tidak memperdulikan sosokmu.
Memang konyol tapi itulah cinta. Dia gak punya mata untuk melihat yang akan
melukai dan menjaga. Telinga untuk mendengar mana yang berteriak mana yang
bergumam.
Sekali lagi. Kita gak akan pernah
bisa mengendalikan kemana hati kita akan diletakkan. Kita mencintai orang yang
tak pantas untuk dicintai juga sebaliknya. Kadang kita membenci orang yang tak
seharusnya kita benci. Cinta itu aneh. Kita benci tapi kita rindu.
Aku juga gak ngerti, kenapa ya
aku masih aja gak pernah kapok buat nunggu kamu. Nunggu waktu luang kamu untuk
sekedar ketemu. Sekedar duduk dan
mendengarkan cerita-cerita gak penting aku. Tentang perasaan aku. Tentang
bagaimana hari-hari kita. Mungkin bagimu itu hal sepele, tapi buat aku itu
begitu berarti{}{}
Pertanyaan-pertanyaan seperti
ini:
“lagi ngapain? Udah makan? Udah
sholat?”
“kamu udah bobo belom?
Gak ada hal yang paling ditunggu
seorang aku dan kamu selain kita sama-sama merhatiin diri kita satu sama lain
atau hanya didengarkan ketika kita sama-sama lelah. Iya, lelah menunggu. Tapi,
seharusnya ketika kita menunggu. Kita gak boleh ngeluh. Katanya rela menunggu.
Tapi kalo mengeluh untuk apa? Hihi. Kadang kita sama-sama menyebalkan ya.
Terutama kamu :p
kalo bete pasti gara-gara hal sepele seperti:
-kalo main sama temen lupa gak
bales pesan.
-kalo malem, pasti tidur tanpa
pamit.
-kalo sibuk gak bisa sedikit aja
ngeluangin waktu buat nanya “kamu lagi apa?”
Padahal komunikasi sekecil apapun
itu penting kalo kamu masih memperhatikan sosoknya disela-sela kesibukanmu. Ah,
sudahlah sepertinya aku sudah terlalu jauh berbicara tentang hal-hal sepele
diantara kita. Intinya aku sayang kamu{}{}
Coretan anak
labil, yang semalem ngebacain tulisan ini buat kamu <3
0 komentar:
Posting Komentar